
Teknologi SiLK: Solusi Baru untuk Koreksi Penglihatan
Teknologi medis terus berkembang, termasuk dalam bidang koreksi penglihatan. Salah satu inovasi terbaru yang mulai dikenal adalah teknologi SiLK, yang digunakan sebagai metode alternatif untuk mengoreksi mata minus dan silinder. Berbeda dengan LASIK yang menggunakan flap pada permukaan kornea, SiLK memanfaatkan pendekatan non-flap dengan membuat lenticule—sebuah lapisan jaringan tipis di dalam kornea yang kemudian dikeluarkan melalui sayatan kecil.
Bagaimana Proses SiLK Bekerja?
Dalam sebuah webinar yang diselenggarakan di KMN Jakarta, Dr. Ricky E. Rooroh, SpM menjelaskan bahwa SiLK menggunakan laser berenergi rendah untuk membentuk lenticule secara presisi dalam waktu sekitar 16 detik. Setelah terbentuk, lenticule tersebut dikeluarkan melalui sayatan mikro berukuran 2–4 mm. Pendekatan ini dirancang untuk meminimalkan gangguan pada saraf kornea serta mengurangi risiko mata kering pascaoperasi.
Perbedaan Utama antara LASIK dan SiLK
Perbedaan utama antara LASIK dan SiLK terletak pada prosedur awal. Pada LASIK, dokter perlu membuat flap untuk mengakses jaringan kornea bagian dalam. Sementara itu, SiLK tidak melalui tahap pembuatan flap. Tanpa flap, struktur kornea tetap lebih stabil, sehingga proses pemulihan cenderung lebih cepat.
Menurut Dr. Ricky, sebagian pasien mulai merasakan perbaikan penglihatan sejak hari berikutnya setelah operasi. Meskipun demikian, waktu pemulihan dapat berbeda-beda pada tiap individu. Dalam dua bulan terakhir, sekitar seratus pasien telah menjalani metode ini.
Keunggulan Teknologi SiLK
"Artinya tindakan ini tidak membuat flap pada permukaan kornea. Ini adalah teknologi laser generasi terbaru dari Johnson & Johnson Vision," ujar Dr. Ricky. Menurutnya, SiLK mampu membentuk lenticule (jaringan kornea tipis) secara sangat presisi dalam waktu sekitar 16 detik, yang kemudian dikeluarkan melalui sayatan mikro.
Penjelasan Teknis Lain yang Diungkap
Beberapa aspek teknis lain yang dijelaskan dalam acara tersebut meliputi:
- Penggunaan laser berenergi ultra rendah untuk menekan potensi inflamasi;
- Presisi sub-mikron pada pembentukan lenticule;
- Bentuk lenticule biconvex, yang dinilai menjaga stabilitas kornea;
- Sayatan yang sangat kecil sehingga area jaringan yang terganggu lebih terbatas;
- Potensi keluhan mata kering yang lebih rendah dibanding metode berbasis flap.
Kesimpulan
Para dokter menegaskan bahwa baik LASIK maupun SiLK tetap dapat memberikan hasil koreksi penglihatan yang baik. Namun, pemilihan metode tetap bergantung pada pemeriksaan awal dan kondisi mata masing-masing pasien. Dengan teknologi SiLK, pasien memiliki opsi baru yang lebih aman dan efektif untuk mengoreksi masalah penglihatan tanpa harus melalui prosedur yang lebih invasif.
0 Komentar untuk "Inovasi Teknologi SiLK, Solusi Baru untuk Koreksi Mata Minus dan Silinder"
Berkomentarlah dengan sopan.