Rumah Lembap dan Berjamur? Bahaya Kesehatan & 5 Solusi Efektif

Penyebab dan Dampak Ruangan Lembap
Ruangan yang lembap merupakan kondisi ketika tingkat kelembapan udara di dalam ruangan berada di atas batas normal, biasanya lebih dari 60%. Kondisi ini membuat udara terasa basah dan pengap, sehingga ruangan menjadi kurang nyaman. Kelembapan tinggi bisa terjadi karena berbagai faktor seperti musim hujan yang disertai kurangnya sinar matahari, kebocoran air, atau ventilasi yang tidak memadai.
Jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, kelembapan berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk pertumbuhan jamur, lumut, dan bakteri. Hal ini dapat mengakibatkan flek hitam pada dinding atau langit-langit, merusak furnitur, serta berdampak negatif terhadap kesehatan jika tidak segera ditangani.
Dampak Ruangan Lembap terhadap Kesehatan
Kelembapan tinggi dalam ruangan dapat meningkatkan risiko infeksi paru-paru. Lingkungan yang lembap menjadi tempat ideal bagi kuman dan jamur untuk berkembang. Tanpa aliran udara yang baik, kuman akan tetap berada di area tersebut dan lebih mudah menginfeksi siapa pun yang tinggal di dalamnya.
Studi yang dilakukan di Swedia pada tahun 2017 dan dipublikasikan dalam Clinical and Experimental Allergy menunjukkan bahwa tingkat kelembapan dalam rumah memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan saluran napas, mulai dari hidung, rongga sinus, tenggorokan hingga paru-paru. Selain itu, kerusakan rumah akibat air seperti atap yang bocor atau munculnya bercak jamur pada dinding dikaitkan dengan rinosinusitis kronis, yaitu peradangan jangka panjang pada sinus serta munculnya polip hidung.
Cara Mengatasi Kondisi Ruang yang Lembap
Untuk mengurangi kelembapan di dalam ruangan dan mencegah pertumbuhan jamur, berikut beberapa cara yang dapat diterapkan:
-
Temukan Sumber Kelembapan
Langkah pertama dalam mengatasi kelembapan adalah mencari sumbernya. Kelembapan bisa berasal dari AC, pipa, atau atap yang bocor. Jika jamur sudah muncul di area seperti dinding, jendela, atau lantai, segera bersihkan agar tidak menyebar ke bagian lain. Saat membersihkan, gunakan masker dan sarung tangan untuk melindungi diri dari paparan jamur. -
Pastikan Ventilasi Udara Terpasang
Menambahkan jendela atau ventilasi adalah cara efektif untuk mengurangi kelembapan. Pastikan ruangan memiliki aliran udara yang cukup agar tidak terus-menerus menghirup udara yang sama. Buka jendela kamar sekitar lima kali seminggu selama 15 menit. Jika tidak memungkinkan, pasang ventilasi di bagian atas pintu untuk menjaga sirkulasi udara optimal. -
Gunakan Exhaust Fan
Exhaust fan berbeda dari kipas angin biasa karena terpasang di langit-langit atau dinding bagian atas dan berfungsi menyedot udara dari dalam kamar. Alat ini sangat efektif untuk mengurangi kelembapan, terutama pada kamar tanpa jendela atau ventilasi. -
Hindari Menumpuk Barang dalam Kamar
Menumpuk barang di dalam kamar dapat menghambat sirkulasi udara dan meningkatkan kelembapan. Lakukan penyortiran dan hanya simpan barang yang benar-benar diperlukan. Kamar yang lebih lapang tidak hanya membuat udara lebih kering, tetapi juga terasa lebih nyaman dan tidak pengap. -
Pasang AC atau Dehumidifier
Pemasangan dehumidifier adalah alternatif untuk mengurangi kelembapan berlebih di dalam ruangan. Dehumidifier bekerja dengan menjaga kadar kelembapan tetap pada tingkat ideal. Selain itu, setelah ruangan dibersihkan dari jamur, lakukan pengecatan ulang menggunakan cat antijamur agar jamur tidak lagi tumbuh.




