-->

Tips cantik dan sehat menyajikan berbagai info kecantikan, kesehatan,dan tentang wanita.

Cerita polos siswa: dari berat badan hingga keinginan menu MBG yang lebih beragam

Cerita polos siswa: dari berat badan hingga keinginan menu MBG yang lebih beragam


Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintah pusat telah mulai berjalan di berbagai sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa secara gratis, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai pelaksanaan program MBG di berbagai sekolah.

Respons Siswa terhadap Program MBG

Banyak siswa merasa terbantu dengan adanya program ini. Kebanyakan dari mereka mengaku merasakan manfaat langsung seperti meningkatnya nafsu makan, tubuh lebih bertenaga, serta pengeluaran jajan yang berkurang. Namun, tidak semua siswa puas dengan menu yang diberikan. Beberapa siswa menyampaikan kritik terkait variasi rasa dan jenis menu yang dinilai masih perlu ditingkatkan agar lebih sesuai dengan selera anak muda.

Azzam, seorang siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta, mengatakan bahwa MBG sangat membantunya dalam memenuhi kebutuhan makanan harian. Menurutnya, menu yang disajikan lezat dan bergizi. Ia juga mengaku nafsu makannya meningkat sejak adanya MBG. Bahkan, jika ada teman yang tidak menghabiskan makanan, biasanya mereka akan menghabiskannya bersama karena menunya terasa nikmat.

Menu favorit Azzam pun beragam, tetapi ia menyampaikan satu catatan lantaran menu berbahan ikan yang cukup sering membuatnya sedikit bosan. Ia berharap pihak penyedia bisa mencoba menu baru agar tidak terlalu monoton.

Dampak Finansial terhadap Siswa

Selain manfaat kesehatan, program MBG juga memberikan dampak positif secara finansial. Bilqis, seorang siswi SMK Negeri 6 Yogyakarta, merasa terbantu secara finansial karena program ini membantu mengurangi pengeluaran uang jajan. Ia menyampaikan bahwa meski snack yang disajikan terkadang menggunakan bahan tertentu, namun secara keseluruhan menunya tetap enak.

Tyas, pelajar dari SMK Negeri 2 Yogyakarta, merasa puas dengan rasa makanannya. Ia mengatakan bahwa makanan yang didistribusikan di sekolahnya enak-enak semua dan tidak ada yang tidak enak. Keyla, siswi SMK Negeri 6 Yogyakarta, justru merasakan dampak paling signifikan dari program ini. Berbeda dari yang lainnya, ia mengaku berat badannya meningkat secara sehat.

Dukungan dari Orang Tua

Dukungan terhadap program MBG tidak hanya datang dari siswa, tetapi juga orang tua. Orang tua dari Sabda Gaharu, siswa SD Kanisius Condongcatur, Sleman, mengapresiasi konsep penyajian yang disesuaikan dengan usia anak. Mereka berharap tidak ada masalah ke depannya dalam penyajian, terkait isu keracunan.

Pelaksanaan Program di Sekolah

Agus Maryanto, Kepala SMPN 1 Wonosari, mengatakan bahwa SPPG Wonosari menjadi mitra penyedia. Jumlah penerima MBG-nya mencapai 650 anak. Agus menyebut kualitas layanan dan keselamatan pangan tetap terjaga. Ia juga menyampaikan antusiasme siswa pada pekan-pekan pertama sangat tinggi. Komunikasi dengan SPPG menjadi kunci kelancaran program tersebut.

Di SMK Negeri 6 Yogyakarta, SPPG Purbayan II menjadi mitra penyedia makanan. Penanggung jawab MBG di sekolah tersebut, Suwartini, mengaku bahwa sejak awal pelayanan yang diberikan oleh SPPG Purbayan II sangat baik. Jika ada menu yang tidak disukai siswa, pergantian menu langsung dilakukan keesokan harinya.

Dampak Akademis dan Perubahan Kebiasaan

Dalam dua bulan awal, dampak akademis belum terlihat signifikan. Namun secara umum, siswa menyambut MBG dengan antusias, bahkan ada yang meminta porsi tambahan. Suwartini percaya jika orang tua mendukung pembiasaan makan sehat di rumah, dampak MBG akan semakin terasa.

Kesimpulan

Pelaksanaan MBG menunjukkan satu hal penting di mana program makan bergizi tidak sekadar mengisi perut, tetapi juga membentuk kebiasaan baru dan menanamkan kembali budaya makan sehat di tengah generasi yang kian akrab dengan makanan instan. Jika komitmen ini dijaga, MBG bukan hanya akan mengenyangkan, tetapi juga mencerdaskan dan ini akan menjadi sebuah investasi yang manfaatnya jauh lebih besar di kemudian hari.


Para pekerja menyiapkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Dapur Makan Bergizi Gratis Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).

Bangun Literasi Kesehatan Digital, Mahasiswa UNIMMA Juara 1 Infografis Internasional

Bangun Literasi Kesehatan Digital, Mahasiswa UNIMMA Juara 1 Infografis Internasional

Bangun Literasi Kesehatan Digital, Mahasiswa UNIMMA Juara 1 Infografis Internasional

Inovasi Konseling Digital di Era Digital

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Salah satu mahasiswa yang berhasil meraih penghargaan adalah Muhammad Iqbal Fanani, mahasiswa semester 7. Ia berhasil meraih Juara 1 dalam Infographics Competition tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Padang.

Mengusung tema besar “Counselor for a Caring World”, Iqbal memilih subtema “Counselors Who Innovate Everywhere” dan mengangkat isu inovasi konselor di era digital. Dalam karya infografisnya, ia menyoroti layanan cybercounseling, sebuah pendekatan konseling online yang dinilai relevan untuk menjawab tantangan kesehatan mental remaja di era digital.

Iqbal menjelaskan bahwa karyanya memuat berbagai aspek mulai dari data kesehatan mental, manfaat, tantangan, hingga bentuk layanan digital yang bisa dimanfaatkan konselor. “Alhamdulillah, saya sangat senang bisa juara di kompetisi ini. Saya mengangkat ide tentang inovasi konselor di era digital untuk membantu konseli melakukan konseling secara online melalui layanan cybercounseling,” ujarnya.

Untuk memperjelas gagasan yang ia usung, Iqbal juga menambahkan konteks isu yang menjadi dasar pemilihan tema tersebut. “Infografis yang saya buat berangkat dari maraknya isu kesehatan mental remaja yang dekat dengan media sosial seperti phubbing, oversharing, hingga overthinking. Di sisi lain, media sosial justru bisa dimanfaatkan konselor sebagai ruang layanan yang lebih luas,” jelasnya.

Lebih lanjut, Iqbal berharap agar gagasan tersebut dapat memberi nilai kebermanfaatan di masyarakat. “Saya berharap inovasi layanan cybercounseling ini dapat menjadi alternatif bagi remaja yang butuh akses konseling dengan cara yang lebih dekat dengan dunia mereka. Semoga karya ini bisa menjadi dorongan bagi konselor untuk terus berinovasi,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Mahasiswa (LPMA) UNIMMA, Hijrah Eko Putro, M.Pd menyampaikan bahwa capaian tersebut menggambarkan kesiapan mahasiswa UNIMMA dalam merespons perkembangan teknologi dan isu sosial. “Prestasi Iqbal tidak hanya membanggakan, tetapi juga relevan dengan kebutuhan zaman. Ia menunjukkan bahwa mahasiswa UNIMMA mampu menghadirkan gagasan inovatif untuk menjawab tantangan kesehatan mental di era digital. Kami di LPMA sangat mendukung dan berharap prestasi seperti ini terus tumbuh di lingkungan kampus,” ungkapnya.

Adapun UNIMMA terus berkomitmen mendorong mahasiswa untuk berprestasi dan menghasilkan inovasi yang memberi manfaat bagi masyarakat. Keberhasilan Iqbal menjadi bukti bahwa mahasiswa UNIMMA siap bersaing secara global dan memberikan kontribusi nyata melalui karya kreatif dan solutif.

Peran Teknologi dalam Konseling Modern

Dengan berkembangnya teknologi, banyak bidang kehidupan mengalami transformasi. Salah satunya adalah dunia konseling. Cybercounseling menjadi salah satu inovasi yang semakin populer, terutama di kalangan remaja yang lebih akrab dengan dunia digital. Layanan ini memberikan akses yang lebih mudah dan fleksibel bagi individu yang membutuhkan bantuan psikologis tanpa harus bertemu langsung dengan konselor.

Beberapa manfaat dari cybercounseling antara lain:

  • Akses yang lebih luas: Remaja dapat mengakses layanan konseling kapan saja dan di mana saja, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil.
  • Kenyamanan dan privasi: Konseling online memberikan rasa aman bagi konseli karena tidak perlu bertemu langsung dengan konselor.
  • Kemudahan dalam komunikasi: Teknologi seperti video call atau chat membuat komunikasi lebih cepat dan efisien.

Namun, cybercounseling juga memiliki tantangan, seperti:

  • Keterbatasan non-verbal communication: Tidak semua emosi dapat tersampaikan melalui chat atau video call.
  • Keamanan data: Data pribadi konseli harus dilindungi dengan baik agar tidak disalahgunakan.
  • Kualitas layanan: Konselor harus memiliki kemampuan khusus dalam memberikan layanan secara virtual.

Tantangan Kesehatan Mental Remaja di Era Digital

Remaja saat ini menghadapi berbagai tantangan terkait kesehatan mental, terutama akibat penggunaan media sosial yang berlebihan. Beberapa isu yang sering muncul antara lain:

  • Phubbing: Fenomena di mana seseorang mengabaikan orang di sekitarnya untuk fokus pada ponsel.
  • Oversharing: Terlalu banyak berbagi informasi pribadi di media sosial, yang bisa berdampak negatif.
  • Overthinking: Terlalu banyak berpikir dan khawatir, yang bisa menyebabkan stres dan kecemasan.

Media sosial, meskipun memiliki dampak negatif, juga bisa menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Konselor dapat memanfaatkannya sebagai ruang layanan yang lebih luas, terutama untuk memberikan dukungan kepada remaja yang kesulitan mengakses layanan konseling secara tradisional.

Harapan untuk Masa Depan

Iqbal berharap inovasi layanan cybercounseling dapat menjadi solusi yang efektif untuk menjawab kebutuhan kesehatan mental remaja. Ia juga berharap konselor dapat terus berinovasi dalam memberikan layanan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan begitu, kesehatan mental remaja dapat diperhatikan secara lebih baik, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi individu yang lebih sehat dan kuat.

5 Tips Grooming untuk Pria Profesional Saat Wawancara Kerja

5 Tips Grooming untuk Pria Profesional Saat Wawancara Kerja

Tips Grooming yang Wajib Diperhatikan Saat Menghadapi Wawancara Kerja

Dalam sebuah wawancara kerja, kesan pertama sangat berpengaruh terhadap proses perekrutan. Tidak hanya kemampuan dan pengalaman yang menjadi pertimbangan, penampilan juga memainkan peran penting dalam menunjukkan citra profesional di mata pewawancara. Grooming yang tepat dapat memberikan kesan bahwa kamu adalah seseorang yang disiplin, rapi, dan menghargai kesempatan yang diberikan.

Berikut adalah panduan grooming yang dapat membantu kamu tampil maksimal saat wawancara kerja:

  1. Jaga kebersihan dan kesegaran wajah

    Sebelum wawancara, pastikan wajahmu tampak bersih dan segar karena ini menjadi fokus pertama yang dilihat oleh pewawancara. Cuci muka dengan menggunakan facial wash yang sesuai jenis kulit supaya terbebas dari minyak dan kotoran. Kamu bisa memakai pelembap ringan agar kulit terlihat sehat tanpa kelihatan berminyak. Apabila kamu memiliki jenggot atau kumis, rapikanlah supaya memberikan kesan profesional dan terawat. Wajah bersih dan rapi memperlihatkan bahwa kamu menghargai kesempatan yang diberikan.

  2. Rapikan rambut sesuai gaya profesional

    Rambut yang acak-acakan dapat menciptakan kesan kurang serius, sehingga kamu perlu memastikan potongan rambutmu tertata rapi. Kamu bisa memakai sedikit pomade, wax, atau gel rambut untuk menahan bentuknya supaya tetap natural dan bersih. Jangan menggunakan gaya rambut yang terlalu ekstrem atau mencolok ketika wawancara kerja. Bila perlu, sempatkan untuk potong rambut beberapa hari sebelum wawancara supaya hasilnya lebih fresh. Rambut yang rapi menggambarkan kepribadian yang disiplin dan terorganisir.

  3. Pilih aroma tubuh yang tepat dan tidak berlebihan

    Aroma tubuh memiliki peran besar dalam menciptakan kesan pertama, sehingga jangan asal semprot parfum. Kamu bisa memakai deodorant untuk mencegah bau badan dan memilih body spray atau parfum dengan wangi yang lembut, seperti citrus atau woody. Jangan menyemprot terlalu banyak karena dapat mengganggu pewawancara. Aroma yang segar dan tak menyengat menunjukkan bahwa kamu mengetahui cara menghargai ruang pribadi orang lain. Wangi yang pas dapat menampilkan kesan bersih, percaya diri, dan profesional.

  4. Kenakan pakaian bersih dan disetrika rapi

    Penampilanmu menggambarkan kesiapan dan rasa hormat pada perusahaan yang akan kamu masuki. Oleh karena itu, kamu bisa memilih kemeja berwarna netral seperti putih, biru muda, atau abu-abu untuk memberikan tampilan profesional. Selain itu, kamu perlu memastikan bahwa pakaian telah bersih, bebas noda, dan disetrika rapi supaya tampak sopan. Jangan menggunakan terlalu banyak aksesori atau pakaian yang terlalu santai. Tampilan yang sederhana tapi rapi, dapat membuatmu tampak lebih percaya diri dan berwibawa.

  5. Perhatikan detail kecil seperti kuku dan sepatu

    Sering kali pewawancara memperhatikan detail kecil yang tak disadari oleh pelamar. Kamu perlu memastikan bahwa kuku dalam kondisi yang bersih dan tak panjang supaya tampak higienis. Kamu juga bisa mengenakan sepatu formal yang disemir bersih, karena sepatu yang terawat dapat meningkatkan kesan profesional. Jangan lupa membawa tisu atau handkerchief untuk mengelap keringat supaya tetap segar. Detail kecil seperti ini dapat menjadi nilai plus yang membedakanmu dari kandidat lain.

Dengan grooming yang tepat, kamu dapat memperlihatkan versi terbaik dari dirimu di hadapan pewawancara. Ingat, penampilan yang rapi dan terawat tak hanya tentang gaya, namun juga gambaran profesionalisme dan rasa percaya diri.

Back To Top